Kamis, 18 Januari 2024

Gempa Bumi

 Gempa Bumi



Gempa bumi merupakan bencana yang bisa membawa kerusakan besar, pada bangunan, jalan, jembatan, alam, dan bisa menyebabkan kerugian harta hingga nyawa.

Dalam setahun terjadi sekitar 10.000- 30.000 gempa bumi akibat pergerakan lempeng, secara konvergen, divergen, dan transform.

Ketebalan lempeng dan kekuatan akibat pergerakan lempeng itulah yang menyebabkan kerusakan pada lapisan kerak bumi yang kita tinggali.

Meski sangat sering terjadi tapi banyak juga gempa yang enggak terasa getaran karena skalanya yang kecil atau rendah.

Gempa bumi terjadi karena adanya gerakan lempeng bumi atau gempa tektonik, tapi bisa terjadi juga karena pergerakan magma dalam gunung berapi.

Pergerakan magma dalam gunung berapi terjadi karena adanya tekanan gas dan dikenal dengan istilah gempa vulkanik.

Peristiwa alam lain bisa menyebabkan gempa, yaitu tanah longsor yang menyebabkan gempa runtuhan.

Gempa juga bisa terjadi karena benda langit berukuran besar dan berat yang jatuh ke Bumi seperti meteorit dan asteroid yang dikenal dengan gempa tumbukan.

Selain itu, gempa bumi bisa dibuat oleh manusia jika menggunakan bahan peledak berskala besar untuk meruntuhkan bangunan tinggi yang disebut dengan gempa buatan.

Lempeng Tektonik

Lenpeng Tektonik



Lempeng merupakan lapisan penyusun bumi paling atas yang sebagian besar mempunyai ketebalan hingga 100 km. Sementara tektonik adalah adanya proses dari pergerakan yang terdapat pada kerak bumi hingga membuat timbulnya beberapa fenomena seperti lipatan, lekukan hingga patahan yang berdampak pada tinggi rendahnya permukaan bumi.

Lempeng tektonik erat kaitannya dengan lapisan litosfer pada bumi yang memang menjadi lapisan paling atas dari bumi. Lapisan yang tersusun dari kerak bumi dan mantel bumi, keduanya memiliki sifat sangat padat dan kaku. Lapisan litosfer mengalami proses yang berujung membentuk lempeng-lempeng tektonik pada bumi.


Teori Lempeng Tektonik

Yang dimaksud dengan teori lempeng tektonik adalah teori dasar di bidang geologi, dikembangkan untuk dapat memberi penjelasan secara mendalam mengenai fakta dari pergerakan besar lapisan permukaan paling atas bumi atau litosfer secara alami. Teori lempeng tektonik digunakan untuk menjelaskan interaksi dari lempeng-lempeng yang ada dan menimbulkan beberapa asumsi ini.

  • Terdapat pembentukan material lempeng yang baru.
  • Material permukaan paling atas bumi membentuk lempeng yang kaku.
  • Luas dari area permukaan bumi konstan.
  • Lempeng permukaan paling atas bumi mampu mengirim tekanan horizontal tanpa penyambung.

Contoh Teori Lempeng Tektonik

Lempeng tektonik dipakai untuk menjelaskan pergeseran benua, fenomena yang terjadi saat benua masih menjadi satu kesatuan yang disebut benua super besar atau supercontinent dan dinamakan dengan sebutan Pangea. Hingga tak lama setelah itu benua yang muncul terbagi menjadi beberapa bagian.

Beberapa bagian benua yang terbagi ini dinamakan Gondwana dan Laurasia, munculnya beberapa benua ini ditandai dengan pergerakan dan diibaratkan seperti bongkahan es yang mengapung dan bergerak di lautan. Karena inilah teori lempeng tektonik juga disebut dengan teori pengapungan kontinen, yang diperkuat dengan beberapa bukti seperti berikut.

  • Kesamaan Garis Pantai

Adanya kecocokan garis pantai ini ditemukan di benua Amerika Selatan dan benua Afrika Barat, kedua benua ini memperlihatkan adanya himpitan benua satu dengan benua lainnya. Jika dilihat dengan seksama, maka dugaan awal menyebutkan bahwa kedua benua ini awalnya adalah satu kesatuan diikuti dengan penelitian berupa pencocokan garis pantai yang ada.

  • Persebaran Fosil

Munculnya fosil-fosil sama di beberapa benua, seperti Mosasaurus tempat-tempat berbeda di setiap benua yang bahkan sudah dipisahkan oleh lautan. Hal ini memunculkan asumsi, bahwa beberapa tempat tersebut dulunya memang sangat dekat dan dihubungkan oleh daratan. Mesosaurus sendiri merupakan salah satu reptil besar yang hidup di danau air tawar dan sungai.

Sekitar 260 juta tahun yang lalu, dua benua yang menemukan fosil reptil ini yakni di benua Amerika dan benua Afrika. Kemudian ditemukan juga fosil tanaman Clossopteris yang disebut telah hidup di sekitar 260 juta tahun yang lalu. Tanaman ini ditemukan bersama fosil reptil Cynognathus dan Lystrosaurus di benua Afrika, India, Antartika dan Amerika.

  • Kesamaan Jenis Batuan

Kecocokan jenis batuan ini muncul di jalur pegunungan Appalachian di bagian timur benua Amerika Utara, pegunungan ini menyebar ke timur laut hingga menghilang di area Newfoundland. Hingga kemudian pegunungan dengan jenis yang sama pada penyusun batuannya di Scandinavia. Untuk memperkuat hal ini dapat dilihat dengan posisi sebelum terpisah.

Pegunungan yang ada kemudian akan membentuk satu jalur yang menerus, ini menjadi salah satu cara yang dipakai untuk membuktikan teori continent drift. Teori ini dilakukan dengan mempersatukan kesamaan penampakan dari bentuk-bentuk geologi yang telah dipisahkan oleh lautan.

  • Bukti Iklim Purba (Paleoclimatic)

Iklim masa purba juga menjadi bukti ilmiah, lewat hasil penelitian yang dilakukan dan dipelajari oleh para ahli geologi kebumian. Semua hasil digunakan untuk membuktikan teori benua mengapung, pada 250 juta tahun yang lalu bagian bumi selatan memiliki iklim dingin seperti yang ada di Antartika, Australia, Amerika Selatan dan Afrika serta India.

Adanya proses glasiasi membuat kondisi ini terjadi secara terus menerus pada beberapa daerah, hingga membuat para ahli memercayai jika daratan telah mengalami glasiasi dari satu benua super yang sama. Setelah itu terpisah dan mengapung menjadi beberapa bagian, inilah yang menjadi teori pengapungan benua.

  • Medan Magnet Benua (Paleomagnetisme)

Teori yang membuktikan adanya benua super besar juga dibuktikan dengan menentukan intensitas dan arah medan magnet bumi. Hal pertama yang dilakukan adalah dengan menentukan medan magnet purba, lalu melakukan analisis dalam beberapa batuan dengan kandungan mineral dan kaya unsur besi, penggunaan mineral dinamakan dengan fosil kompas.

Fosil berperan sebagai kompas untuk menunjukkan arah kemagnetan, dipengaruhi juga dengan adanya komposisi basalitis. Karena inilah batuan yang terbentuk mampu merekam arah kutub magnet saat batuan terbentuk. Hingga akhirnya ditemukan kesamaan arah kutub magnet disertai dengan lokasi terbentuknya.

Kondisi yang membuat perkembangan teori perkembangan lempeng tektonik ke arah perluasan, hasil dari pergerakan vertikal batuan. Namun juga tak menemukan adanya ukuran bertambah besar permukaan bumi, kondisi yang menyebabkan zona subduksi dan sesar translasi. Perkembangan teori tektonik ini yang akhirnya diterima oleh berbagai kalangan.


Sumber : https://www.sampoernaacademy.sch.id/id/teori-lempeng-tektonik/

Struktur Bumi

Struktur Bumi



Struktur Bumi

Sebagian besar keindahan pemandangan alami yang kita nikmati di berbagai belahan dunia terbentuk dari perubahan yang terjadi pada bumi kita ini.

Pemandangan itu disebut dengan morfologi bentang alam.

 

Perubahan pada bentang alam diakibatkan oleh tenaga pembentuk bumi atau disebut juga tenaga geologi.

Tenaga geologi dibagi dua macam, yaitu:

  • Tenaga eksogen, yang berasal dari luar bumi
  • Tenaga endogen, yang berasal dari dalam bumi

Bumi sendiri memiliki struktur, yaitu:

  • Kerak bumi
  • Mantel bumi
  • Inti luar
  • Inti dalam


sumber :https://www.medianekita.com/edukasi/22411391840/rangkuman-materi-ipa-kelas-8-smpmts-kurikulum-merdeka-bab-6-struktur-bumi-dan-perkembangannya

Kamis, 11 Januari 2024

Cara Pemisahan Campuran

Cara Pemisahan Campuran


KOMPAS.com - Campuran terdiri dari dua zat atau lebih. Untuk memperoleh zat murni dari campuran, diperlukan proses pemisahan. Caranya dengan memisahkan campuran berdasarkan perbedaan sifat zat penyusunnya. Sebenarnya, metode ini telah banyak dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa cara pemis


Distilasi
Distilasi adalah metode pemisahan campuran untuk memperoleh bahan berwujud cair, yang sebelumnya terkotori oleh zat padat atau bahan lain dengan titik didih erbeda. Beberapa macam proses distilasi, antara lain distilasi bertingkat, fraksional, dan vakum.

















Absorpsi 
Absorpsi merupakan metode pemisahan untuk membersihkan bahan dari pengotornya dengan menarik bahan pengabsorpsi secara kuat. Sehingga bisa menempel pada permukaan bahan pengabsorpsi. Misalnya memutihkan gula berwarna cokelat karena ada kotorannya.














Kromatografi 
Kromatografi adalah cara pemisahan campuran berdasarkan perbedaan kecepatan rambat pelarut di lapisan zat tertentu. Contohnya kromatografi kertas untuk memisahkan tinta.












Ekstraksi
Ekstraksi yaitu metode pemisahan campuran dengan melarutkan bahan campuran dalam pelarut yang sesuai.














Filtrasi 
Filtrasi disebut juga penyaringan. Merupakan metode pemisahan zat padat dari cairannya menggunakan alat berpori (penyaring). Dasar pemisahan filtrasi adalah perbedaan ukuran partikel antara pelarut dan zat terlarutnya. Penyaring akan menahan zat padat yang ukuran partikelnya lebih besar dari pori saringan, dan meneruskan pelarut.










Kristalisasi 
Kristalisasi adalah proses pemisahan untuk memperoleh zat padat yang terlarut dalam sebuah larutan. Dasar metode ini adalah kelarutan bahan dalam sebuah pelarut serta perbedaan titik beku


.










Sublimasi 
Sublimasi merupakan cara pemisahan campuran dengan menguapkan zat padat tanpa melalui fasa cair terlebih dahulu. Sehingga kotoran yang tidak menyublim akan tertinggal dengan bahan-bahan yang mudah menyublim, seperti kamfer dan iod.














sumber : kompas.com

Minggu, 07 Januari 2024

Pemanfaatan energi cahaya dalam kehidupan sehari-hari

 Contoh Pemanfaatan Energi Cahaya

  • Menggunakan lampu untuk menerangi ruangan gelap.
  • Menggunakan lilin untuk menerangi rumah saat mati listrik.
  • Menggunakan listrik untuk menjelajahi alam di malam hari.
  • Menggunakan api pada kegiatan api unggun.
  • Menghangatkan badan dengan sinar matahari

6 Contoh pemanfaatan cahaya dalam kehidupan sehari-hari

1. Penerangan

Dalam kehidupan sehari-hari, cahaya adalah sumber penerangan utama. Lampu, senter, dan lilin adalah beberapa contoh perangkat yang menggunakan cahaya sebagai penerangan di tempat-tempat tertentu, seperti di jalan, di dalam rumah, atau di tempat kerja.

2. Bercermin

Cahaya memiliki sifat untuk dipantulkan, yang digunakan dalam benda-benda seperti cermin, kaca, dan permukaan air.
Cermin digunakan untuk memantulkan cahaya, memungkinkan kita melihat diri kita sendiri atau objek lain, dan kaca di jendela memantulkan sebagian cahaya, memungkinkan kita melihat keluar sambil tetap aman.

3. Penggunaan Teleskop dan Mikroskop

Dalam lensa kacamata, pembiasan cahaya membantu orang melihat dengan jelas. Selain itu, dalam mikroskop dan teleskop, pembiasan cahaya juga digunakan untuk memperbesar objek yang diamati.

4. Penggunaan Spektrofotometer dan Fotomoeter

Kemampuan beberapa benda untuk menyerap cahaya digunakan dalam perangkat seperti fotometer dan spektrofotometer, yang digunakan dalam berbagai disiplin ilmu untuk mengukur seberapa banyak cahaya yang diserap oleh zat kimia atau benda.

5. Penggunaan Alat Optik

Selain pemanfaatan di atas, terdapat juga alat-optik lain yang memanfaatkan sifat cahaya dalam berbagai aspek kehidupan, yakni:
  • Lup adalah alat optik yang memanfaatkan sifat pembiasan cahaya untuk memperbesar objek yang dilihat. Ini membantu dalam pengamatan objek kecil, seperti membaca tulisan atau memeriksa benda-benda kecil.
  • Kamera: Alat optik yang merekam gambar dengan menggunakan sifat pembiasan cahaya dikenal sebagai kamera. Ini adalah alat yang populer untuk fotografi dan pengambilan video.
  • Mikroskop: Alat optik yang memperbesar objek yang sangat kecil, seperti mikroorganisme atau sel, dengan menggunakan sifat pembiasan cahaya. Ini sangat penting untuk ilmu biologi dan kedokteran.
  • Periskop: Periskop adalah alat optik yang dapat melihat objek dari sudut yang sulit dijangkau dengan menggunakan sifat pemantulan cahaya. Kapal selam dan tank militer biasanya memiliki periskop.

    6. Penggunaan Serat Optik

    Terakhir, dalam bidang komunikasi, cahaya juga dimanfaatkan sebagai kabel serat optik. Kabel serat optik menggunakan sifat pembiasan cahaya untuk mengirimkan data dengan kecepatan yang sangat tinggi, membuatnya menjadi teknologi penting dalam telekomunikasi modern.

    Sumber: https://kumparan.com/berita-hari-ini/14-sifat-sifat-cahaya-dan-contoh-pemanfaatannya-21EWDJVneNy/full

Poster LITOSFER

  Blue and Yellow Illustrative Science Layers of the Earth Infographics oleh MARSHA DWI RAHAYU