Senin, 07 Agustus 2023

Upaya mengenai gangguan sistem pencernaan manusia

 Cara Alami  Menjaga Kesehatan Sistem Pencernaan 




Siapa pun dapat mengalami berbagai gejala pencernaan yang sesekali mengganggu. Misalnya, nyeri perut, asam lambung berlebih, maag, mual, konstipasi, hingga diare.

Ketika berbagai gejala ini sering terjadi, tentu akan mengganggu aktivitas dalam keseharian Anda. Namun, jangan khawatir, ada beberapa cara memelihara organ pencernaan agar masalah di atas tidak terjadi pada Anda.

2. Konsumsi Cukup Serat


Gerakan usus akan rutin dan tidak terhambat apabila Anda mengonsumsi diet tinggi serat. Serat terbagi menjadi 3, yakni serat larut air, serat tidak larut air dan prebiotik.

Serat larut air ditemukan dalam kacang-kacangan, biji-bijian dan oats, sedangkan serat tidak larut air dapat ditemukan di dalam sayur dan gandum utuh.

Prebiotik banyak ditemukan dalam berbagai buah, sayuran, dan akan dicerna oleh bakteri baik dalam usus, sehingga mengurangi risiko peradangan usus.

3. Perbanyak Lemak Sehat

Konsumsilah lemak sehat yang cukup akan membantu penyerapan beberapa nutrisi yang larut dalam lemak, salah satunya Omega-3.

Omega-3 mampu yang ditemukan dalam ikan berlemak seperti salmon, makarel, sarden, serta beberapa kacang-kacangan mampu mengurangi peradangan dan menurunkan risiko peradangan usus.

4. Cukupi Kebutuhan Cairan

Apabila Anda kekurangan minum air putih, BAB tidak akan lancar setiap harinya. Ini nantinya akan menyebabkan konstipasi.

Cukupi kebutuhan cairan dengan mengurangi minuman berkafein dan meningkatkan konsumsi buah dan sayuran berkadar air tinggi.

Contoh makanan yang dapat melancarkan dan menyehatkan pencernaan, antara lain timun, melon, tomat, seledri, dan stroberi.

5. Kelola Stres

Ketika tubuh dalam keadaan stres, hal ini berpengaruh terhadap pencernaan. Berhubungan dengan peradangan usus, konstipasi, bahkan diare.

Mengurangi stres dengan meditasi dan latihan relaksasi telah menunjukkan perbaikan gejala gangguan pencernaan.

7. Kunyah Makanan dengan Baik

Mengunyah makanan akan membuatnya lebih mudah dicerna. Ketika mengunyah, kelenjar liur dalam mulut akan memproduksi air liur yang dibutuhkan untuk mencampur berbagai makanan di dalam lambung kelak.

8. Olahraga Teratur


Olahraga rutin mampu memperbaiki pencernaan dan mengurangi gejala konstipasi. Tak hanya itu, olahraga juga mampu mencegah terjadinya berbagai kondisi peradangan usus.

Dengan rutin berolahraga, Anda akan merasakan BAB lebih teratur dan minim keluhan pada pencernaan.

9. Dengarkan Tubuh Anda

Ketika Anda sedang emosional atau cemas, Anda akan cenderung tidak memerhatikan apakah sudah merasa lapar maupun kenyang.

Meluangkan waktu untuk merasa rileks dan memerhatikan diri sendiri akan mengurangi gejala gangguan pencernaan.

10. Hentikan Kebiasaan Buruk

Beberapa kebiasaan buruk yang sering kali tidak disadari memengaruhi kesehatan pencernaan, misalnya adalah merokok dan mengonsumsi terlalu banyak alkohol. Begitu pula makan ketika sudah larut malam.

Posisi tubuh setelah makan pun perlu diperhatikan. Setidaknya beri waktu 3-4 jam setelah makan sebelum berbaring dan tidur agar makanan berpindah dari lambung ke usus kecil.

Perubahan dalam diet dan gaya hidup dapat memperbaiki kesehatan pencernaan apabila Anda sesekali mengalami gejala gangguan pencernaan, maupun gejala yang sudah dialami sejak lama.


Sumber : https://www.klikdokter.com




Gangguan pada sistem pencernaan manusia

9 Macam Gangguan Pencernaan,Penyebab,dan Cara Mengobatinya




Hampir semua orang pernah mengalami diare, apakah Anda salah satunya? Tak hanya diare, terdapat macam-macam gangguan pencernaan lainnya yang juga sering dijumpai. Masing-masing gangguan tersebut disebabkan oleh faktor yang berbeda-beda. Kali ini, Siloam Hospitals akan membahasnya satu per satu.

 

Sistem pencernaan adalah salah satu bagian tubuh yang memiliki peran sangat penting. Apabila organ pencernaan mengalami masalah, tentu saja hal tersebut dapat berpengaruh terhadap kesehatan tubuh. Maka dari itu, penting bagi Anda mewaspadai macam-macam gangguan pencernaan yang bisa menyerang. Apa saja itu? Simak ulasannya berikut ini.


1. GERD

 

GERD atau gastroesophageal reflux disease adalah jenis gangguan pencernaan yang terjadi saat asam lambung naik menuju kerongkongan. Hal tersebut disebabkan oleh melemahnya katup atau sfingter bagian bawah kerongkongan. Normalnya, katup ini akan menutup setelah makanan masuk ke lambung. Namun, pada penderita GERD katup tersebut tidak bisa menutup dengan sempurna sehingga membuat asam lambung naik ke kerongkongan.

 

GERD dapat menyebabkan penderitanya mengalami sensasi terbakar di dada, nyeri dada, kesulitan menelan, mual, muntah, dan batuk. Diagnosis penyakit GERD dapat dilakukan melalui pemeriksaan esofagogastroduodenoskopi. Kemudian, untuk mengatasinya Anda pun perlu mengubah gaya hidup dan pola makan, termasuk:

 

  • Makan makanan dengan porsi yang lebih kecil
  • Tidak langsung berbaring setelah makan
  • Menghindari makanan pedas, berlemak, asam, dan kafein
  • Meninggikan kepala saat tidur
  • Konsultasikan dengan dokter tentang penggunaan antasida atau obat penghambat asam

 

2. Tukak Lambung


Tukak lambung merupakan luka yang terjadi pada dinding lambung. Jenis gangguan pencernaan ini disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori atau efek samping penggunaan obat pereda nyeri dalam jangka panjang.

 

Ciri umum tukak lambung meliputi kembung, mual dan muntah, feses berwarna gelap, penurunan berat badan yang tak diketahui penyebabnya, serta hilangnya nafsu makan. Untuk melakukan diagnosis tukak lambung lebih lanjut dapat dilakukan pemeriksaan esofagogastroduodenoskopi.


3. Batu Empedu

 

Batu empedu merupakan contoh gangguan pencernaan yang terjadi akibat cairan empedu mengandung terlalu banyak kolesterol dan limbah sisa metabolisme. Gangguan ini juga dapat terjadi jika pelepasan empedu mengalami hambatan. Gejala pada batu empedu meliputi:

 

  • Nyeri kolik
  • Radang kantung dan saluran empedu
  • Ikterus atau jaundice (penyakit kuning)

 

Adapun faktor risiko terjadinya batu empedu bisa terjadi pada seseorang dengan kondisi:

 

  • Gemuk
  • Berusia lebih dari 40 tahun
  • Perempuan
  • Usia subur
  • Tidak mampu memecah dan menyerap makanan berlemak
  • Sering buang angin

 

Batu yang terdapat di dalam kantung empedu bisa menyebabkan nyeri hebat di bagian perut kanan atas. Kondisi ini dapat diatasi dengan obat-obatan hingga operasi.


4. IBS

 

IBS atau Irritable Bowel Syndrome adalah sekumpulan ciri-ciri gangguan pencernaan, termasuk sakit perut dan perubahan buang air besar yang setidaknya terjadi tiga kali per bulan selama tiga bulan berturut-turut. Gejala lainnya ialah kembung, diare, sembelit, dan munculnya lendir pada feses.

 

Gejala tersebut belum diketahui pasti apa penyebabnya. Namun, faktor-faktor tertentu seperti infeksi bakteri pada saluran cerna, kondisi kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, stres, serta konsumsi makanan tertentu diduga berkaitan dengan terjadinya IBS. Penanganan IBS dapat dilakukan dengan beberapa cara di bawah ini:

 

  • Menghindari makanan yang memicu gejala
  • Mengurangi stres
  • Makan dalam porsi kecil, mengonsumsi lebih banyak serat
  • Olahraga secara teratur dan istirahat cukup

5. IBD

 

Inflammatory Bowel Disease atau IBD adalah kondisi peradangan yang berlangsung lama di saluran pencernaan. Dua jenis paling umum dari IBD yaitu penyakit Crohn dan kolitis ulseratif. Jenis gangguan pencernaan berikut dapat menyebabkan iritasi dan pembengkakan, diare, sakit perut, kehilangan nafsu makan, demam, serta penurunan berat badan.

 

Adapun penyebab IBD sendiri belum diketahui secara pasti. Namun, respons sistem kekebalan yang tidak biasa diduga menjadi pemicunya. Selain itu, respons virus, bakteri, dan alergi kemungkinan juga memicu terjadinya peradangan. IBD dapat didiagnosis melalui pemeriksaan kolonoskopi & pemeriksaan laboratorium fecal calprotectin dan dapat diatasi tergantung pada penyebabnya. Perawatan khusus seperti obat-obatan diperlukan untuk:

 

  • Mengurangi peradangan
  • Memblokir respons kekebalan
  • Mengobati atau mencegah infeksi
  • Mengobati diare parah
  • Mengelola nyeri ringan tanpa obat antiinflamasi non-steroid (NSAID)

 

Dokter mungkin akan menyarankan Anda mengikuti diet rendah serat bila Anda rentan terhadap diare, atau menghindari produk susu jika Anda memiliki intoleran terhadap laktosa. Namun, adakalanya pembedahan juga diperlukan untuk mengobati komplikasi seperti obstruksi usus atau abses.

 

6. Diare

 

Jenis gangguan pencernaan berikutnya adalah diare. Seseorang dikatakan menderita diare apabila mengalami peningkatan frekuensi buang air besar lebih dari tiga kali dalam sehari disertai tekstur feses yang lebih cair. Adapun penyebab gangguan pencernaan ini bermacam-macam, seperti infeksi rotavirus atau bakteri, efek samping obat, serta perubahan pola makan. Selain peningkatan frekuensi BAB, beberapa gejala diare lainnya termasuk kram perut, demam, mual, kembung, hingga adanya darah pada tinja.

 

Diare dapat dialami oleh siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa. Sebenarnya jenis gangguan pencernaan ini sangat mudah diobati, namun pada kasus diare parah yang tidak segera ditangani bisa berakibat fatal, khususnya pada anak-anak. Penderita diare membutuhkan obat yang bermanfaat untuk menggantikan cairan dan elektrolit tubuh yang hilang.

 

7. Konstipasi atau Sembelit

 

Konstipasi atau sembelit adalah kondisi saat seseorang sulit atau jarang buang air besar. Apabila Anda buang air besar kurang dari tiga kali dalam seminggu, maka kemungkinan Anda mengalami sembelit. Adapun gejala utamanya adalah tekstur feses keras. Di samping itu, ciri-ciri gangguan pencernaan ini antara lain:

 

  • Mengejan saat buang air besar
  • Merasa seperti ada penyumbatan di rektum sehingga feses sulit dikeluarkan
  • Merasa tidak tuntas setelah buang air besar
  • Memerlukan bantuan untuk mengeluarkan feses, misalnya menggunakan jari tangan atau menekan perut

 

Sembelit bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari kurangnya konsumsi makanan berserat, kurang minum air, hingga pengaruh obat-obatan seperti antasida atau obat antiinflamasi non-steroid. Selain itu, penyebabnya juga bisa dari intralumen seperti feses yang keras ataupun tumor. Sedangkan penyebab dari ekstralumen bisa karena pendesakan lumen usus oleh massa organ lain. Memperbanyak asupan serat, cairan, dan olahraga akan membantu mengatasi kondisi ini. Anda juga dapat mengonsumsi obat pencahar atau pelunak feses sebagai solusi sementara.


8. Wasir atau Hemoroid

 

Wasir atau hemoroid merupakan salah satu dari macam-macam gangguan pencernaan yang lebih sering dialami oleh orang di atas usia 50 tahun. Ini merupakan contoh gangguan pencernaan yang terasa menyakitkan dikarenakan pembuluh darah di saluran anus mengalami pembengkakan.

 

Wasir dapat menimbulkan gejala seperti nyeri dan gatal pada anus serta keluarnya darah saat BAB, bahkan kadang juga bisa membuat penderitanya sulit duduk. Penyebab utama wasir yaitu sembelit kronis dan kehamilan. Sementara mengejan saat BAB, duduk di toilet dalam waktu lama, dan diare kronis merupakan kemungkinan penyebab lainnya.

 

Cara mengatasi wasir untuk derajat awal bisa dengan perubahan gaya hidup seperti mengonsumsi banyak cairan dan makanan berserat serta obat-obatan. Namun, jika sudah memasuki stadium lanjut, maka dibutuhkan tindakan operasi.


9. Penyakit Divertikular

 

Penyakit ini termasuk divertikulosis atau terbentuknya kantong kecil di dinding usus besar dan divertikulitis atau ketika kantong tersebut mengalami peradangan. Anda mungkin akan merasakan kembung, mencret, atau nyeri di perut bagian bawah.

 

Penyebab gangguan pencernaan ini masih belum diketahui secara pasti, namun diduga hal itu berkaitan dengan gen. Faktor lainnya meliputi kurangnya aktivitas fisik, penggunaan NSAID dan steroid, serta memiliki kondisi yang melibatkan dengan sistem imun.



Sumber : https://www.siloamhospitals.com

 




Sistem pencernaan manusia

 Sistem Pencernaan Manusia : Organ,Fungsi,dan cara kerjanya




Sistem pencernaan manusia terdiri atas organ-organ yang berfungsi untuk mengolah makanan sehingga nutrisinya dapat diserap tubuh.

Proses pencernaan pada manusia dibedakan menjadi dua jenis, yaitu proses mekanik serta proses kimiawi atau enzimatis.

Cara kerja proses mekanik adalah mengubah makanan dari bentuk kasar menjadi halus, sedangkan proses kimiawi mengubah zat makanan dari bentuk kompleks menjadi sederhana.

Fungsi Sistem Pencernaan Manusia

Fungsi utama sistem pencernaan yakni membantu suplai nutrisi ke dalam tubuh, yang diperoleh dari asupan makanan atau minuman sehari-hari yang dikonsumsi.

Nutrisi yang diambil dari makanan, nantinya dapat memaksimalkan kinerja tubuh secara menyeluruh. Mulai dari memperbaiki sel-sel, regenerasi kulit, hingga sumber energi tubuh.

Tak hanya itu, dengan sistem pencernaan ini manusia bisa membuang zat-zat berbahaya atau limbah yang sudah tidak diperlukan tubuh dalam bentuk feses.

Organ Sistem Pencernaan Manusia


istem pencernaan manusia melibatkan berbagai macam organ-organ di dalam tubuh, yang dimulai dari mulut hingga anus.

Berikut organ pencernaan manusia dan masing-masing fungsinya, dirangkum dari buku IPA Terpadu SMP/MTs Kelas VIII (2006).

1.Mulut

Di dalam mulut manusia tersusun atas gigi, lidah, air liur, dan kelenjar ludah, yang berfungsi menjalankan proses mekanik dan kimiawi dari makanan supaya bisa masuk ke pencernaan.

2.Kerongkongan (esofagus)

Kerongkongan adalah saluran penghubung antara mulut dan lambung. Di kerongkongan ini, semua minuman atau makanan yang sudah dikunyah akan melaju menuju lambung.

3.Lambung (ventrikulus)

Lambung adalah kantung yang terletak di rongga perut sebelah kiri. Lambung berfungsi memecah makanan agar berubah menjadi seperti bubur. Di dalam lambung, makanan akan bercampur dengan zat asam dan enzim.

4.Usus halus

Usus halus atau usus kecil adalah bagian terpanjang di saluran pencernaan manusia. Peran usus halus yaitu memecah sekaligus menyerap nutrisi dari makanan yang dikonsumsi.

Usus halus terdiri atas tiga bagian, yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerap (ileum).

5.Usus besar (kolon)

Usus besar mempunyai panjang sekitar 5-6 meter yang terdiri atas tiga bagian yaitu sekum, kolon, dan rektum.

Sisa makanan yang tidak diserap di usus halus secara perlahan bergerak menuju usus besar dan menjadi feses. Usus ini adalah bagian terakhir atau ujung dari sistem pencernaan.

6.Rektum

Rektum atau disebut juga poros usus merupakan bagian akhir dari usus besar. Rektum menjadi penghubung antara usus besar dengan anus.

Organ ini berguna untuk menampung feses dari usus besar, sampai tiba saatnya dikeluarkan tubuh lewat anus.

7.Anus

Anus adalah lubang tempat saluran pencernaan berakhir, yang menjadi jalan keluarnya feses dari dalam tubuh. Apabila feses telah siap dibuang, maka otot sfingter akan mengatur pembukaan dan penutupan anus.

Cara Kerja Sistem Pencernaan Manusia

Berikut urutan dari cara kerja sistem pencernaan manusia, mulai dari mulut sampai berakhir di anus.

1.Manusia mengonsumsi minuman dan makanan, lalu dimasukkan ke dalam mulut untuk dikunyah dan dihancurkan oleh gigi.

2.Setelah selesai dikunyah, makanan tersebut ditelan dan masuk ke dalam kerongkongan dengan gerakan peristaltik yaitu seperti diremas-remas.

3.Makanan mulai masuk ke lambung. Di tempat ini, makanan kembali dihaluskan dengan gerakan otot-otot lambung dan diproses secara kimiawi.

4.Hasil pecahan makanan dari lambung selanjutnya masuk ke usus halus untuk disaring kembali, yaitu memisahkan antara nutrisi dari makanan dan zat sisa.

5.Setelah nutrisinya diambil, sisa-sisa makanan menuju usus besar dan mengalami pembusukan dan berubah menjadi feses.

6.Feses terdorong secara lambat dan teratur oleh gerakan peristalsis dan disimpan ke dalam rektum sebelum dikeluarkan lewat anus.

7.Selanjutnya, muncul kontraksi otot dinding perut yang diikuti dengan mengendurnya otot sfingter anus dan kontraksi kolon serta rektum. Akibatnya, feses terdorong keluar lewat anus.

Itulah penjelasan tentang sistem pencernaan manusia. Mulai dari fungsi, organ yang terlibat, dan cara kerjanya di dalam tubuh.


Sumber : https://www.cnnindonesia.com





Rabu, 02 Agustus 2023

Makanan sebagai sumber energi manusia

1.Makanan sebagai sumber energi manusia

Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha (kerja) atau melakukan suatu perubahan. Manusia membutuhkan energi untuk bekerja, bergerak, bernapas, dan mengerjakan banyak kegiatan. Dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, makanan merupakan sumber energi bagi tubuh manusia. Fungsi energi dalam tubuh di antaranya, berolahraga, belajar, dan melakukan aktivitas yang lain. Manusia membutuhkan makanan sebagau sumber energi. Dengan mengkonsumsi makanan yang baik dan cukup, tubuh manusia dapat melakukan berbagai aktivitas sehari-hari.

Karbohidrat

Karbohidrat merupakan senyawa kimia yang tersusun atas unsur-unsur karbon.

Bahan makanan yang banyak mengandung karbohidrat misalnya, beras, jagung, kentang, gandum, umbi-umbian, dan buah-buahan yang rasanya manis.

Karbohidrat berperan sebagai sumber energi. 1 gram karbohidrat setara dengan 4 kilo kalori.



Protein

Protein merupakan senyawa kimia yang mengandung unsur C, H, O, dan N. Terkadang juga mengandung unsur P dan S.

Bahan makanan yang mengandung banyak protein, antara lain: 

1.Protein hewani, seperti daging, ikan, telur, susu, dan keju.

2.Protein nabati, seperti kacang-kacangan, tahu, tempe, dan gandum.

Fungsi protein antara lain sebagai sumber energi, pembangun sel jaringan tubuh, dan pengganti sel tubuh yang rusak.




Lemak

Lemak merupakan senyawa kimia yang mengandung unsur C, H, dan O.

Peran lemak untuk menyediakan energi sebesar sembilan kalori atau gram, melarutkan vitamin A, D, E, K, dan menyediakan asam lemak esensial bagi tubuh manusia.

Lemak mulai dianggap berbahaya bagi kesehatan setelah suatu penelitian menunjukkan hubungan antara kematian akibat jantung koroner dengan banyak konsumsi lemak dan kadar lemak di dalam darah.

Penyakit jantung koroner terjadi apabila pembuluh darah tersumbat atau menyempit karena endapan lemak yang secara bertahap menumpuk di dinding arteri.

Bahan makanan yang mengandung banyak lemak, antara lain:
1.Lemak hewani, seperti keju, susu, daging, kuning telur, daging sapi, daging kambing, daging ayam, dan daging bebek.

2.Lemak nabati, seperti kelapa, kemiri, kacang-kacangan, dan buah alpukat.

Fungsi lemak di antaranya:

1.Sumber energi (1 gram lemak setara dengan 9 kilo kalori)

2.Pelarut vitamin A, D, E, dan K

3.Pelindung organ tubuh yang penting

4.Pelindung tubuh dari suhu yang rendah



Sumber : https://www.kompas.com









Poster LITOSFER

  Blue and Yellow Illustrative Science Layers of the Earth Infographics oleh MARSHA DWI RAHAYU